Islam tidak hanya dipahami sekedar doktrin keyakinan, tetapi juga secara kontekstual terkoneksikan dengan ruang sosialpolitik dan kemasyarakatan yang dipengaruhi oleh suatu peristiwa sejarah, keadaan geografis dan kebudayaan. Seperti disampaikan Alexis De Tocqueville yang memandang agama bisa memiliki peran sentral dalam proses demokratitasi, bahkan unsur agama dan politik tidak perlu dipisahkan. Hal ini tergambar melalui sejarah Islam, bagaimana Gerakan politik Islam memainkan peran kontribusinya dalam Gerakan kemerdekaan Indonesia, termasuk melalui pendirian partai politik Islam. Hal yang perlu dipahami, bahwa Islam hadir tidak dalam ruang yang kosong tetapi selalu berdialektikan dengan ruang dan waktu dalam merespon setiap persoalan-persolan kemasyarakatan dan kebangsaan, itulah yang disebut sebagai bagian dari konsep gerakan politik Islam.